Welcome to KomputerUnik

Selamat datang di KomputerUnik, yang menyediakan ribuan postingan yang bisa menjadi solusi bagi anda yang sedang bingung. KomputerUnik menyediakan software-software yang mendunia, seperti Office 2010, Adobe Photoshop CS5, dll.

Selain itu terdapat juga fakta-fakta tentang kehidupan, misteri, keanehan serta berita terbaru. KomputerUnik juga melayani apabila ada yang membutuhkan postingan, khususnya software.

Sabtu, 17 April 2010

Wajah aneh dalam kebakaran ramayana





pusat perbelanjaan Ramayana, di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumattanggal 2 april 2010 lalu ini menjadi banyak yang nyari foto penampakan Wajah Aneh yang Muncul di Kobaran Api Ramayana tersebut. Setelah nyari – nyari lewat nowgoogle ehh nemu beberapa foto yang cukup menghebohkan kita yaitu foto penampakan Wajah Aneh yang Muncul di Kobaran Api saat kebakaran pusat perbelanjaan Ramayana yang diabadikan fotografer Tribunnews.com, Bian Harnansa saat memotret proses pemadaman yang dilakukan pasukan pemadam kebakaran di lokasi kebakaran. Berikut foto – foto Wajah Aneh yang Muncul di Kobaran Api Ramayana


Jumat, 16 April 2010

Windows 8 lahir 8 Juli 2011 ??


VIVAnews – Seorang yang diduga merupakan mantan karyawan Microsoft Corp. dilaporkan telah menyebarkan dokumen yang tampaknya mengandung informasi seputar kepastian tanggal peluncuran sistem operasi Windows 8.Menurut dokumen tersebut, Microsoft berencana untuk meluncurkan sistem operasi terbaru itu di pertengahan tahun depan.

Seperti VIVAnews kutip dari XbitLabs, 31 Januari 2010, Chris Green yang diduga adalah mantan pengembang software di Microsoft telah menyebarkan dokumen yang disebut “Estimated Product Support Life Cycles” di blog Microsoft.Pada dokumen tersebut terkuak jadwal dukungan produk dan tanggal peluncuran produk untuk belasan produk software Microsoft. Meski dokumen tersebut segera dihapus dari blog, akan tetapi sejumlah pengunjung sempat menyimpannya dan memajangnya di berbagai situs di Internet.

Pada dokumen itu disebutkan bahwa Microsoft berencana untuk meluncurkan Windows 8 pada 1 Juli 2011. Tak sampai dua tahun setelah Windows 7 hadir di pasaran.Meski keabsahan dokumen itu belum bisa dipastikan, tetapi seluruh tanggal seputar peluncuran produk di dokumen tersebut tampaknya tepat. Bila demikian, diperkirakan Microsoft akan menghadirkan update terhadap sistem operasi barunya sekitar satu tahun lebih cepat.

Sebelum ini, Microsoft menghadirkan sistem operasi desktop mereka setiap dua sampai tiga tahun. Misalnya pada Windows 95, 98, ME, dan XP. Akan tetapi, Windows Vista hadir lima tahun setelah XP karena satu dan lain hal. Hadirnya Windows 7 sekitar tiga tahun setelah Vista membuat Microsoft kembali ke jalan yang benar, yakni menghadirkan sistem operasi desktop baru tiap dua atau tiga tahun.Meski demikian, Microsoft belum bersedia mengonfirmasikan seputar tanggal pasti peluncuran Windows 8 tersebut.

10 Masalah Terbesar Windows 7

USING Arstenica melaporkan masalah Yang Ada dalam Windows 7 tercakup dibawah inisial : 


1. Masalah dengan instalasi: 31 persen

2. Hilang applet atau komponen: 26 persen

3. Aero tema tidak berjalan: 14 persen

4. DVD drive tidak ditemukan (ini terjadi meskipun drive yang dapat dilihat dalam BIOS dan driver standar kerja): 8 persen

5. ekstensi Tersembunyi (default Windows Explorer pengaturan di semua versi Windows adalah menyembunyikan ekstensi file, serta sistem file dan folder): 6 persen

6. Terlalu banyak minidumps (Secara default Windows 7 menjaga 50 terakhir; minidumps adalah gambar yang disimpan pada memori sistem ketika PC Anda crash): 6 persen

7. masalah Aero snap (Windows 7 memiliki kemampuan baru yang berguna untuk memindahkan dan mengubah ukuran jendela, semua dalam satu gerakan, tapi kadang-kadang tidak bekerja seperti yang diharapkan dan dapat menjadi menjengkelkan): 3 persen

8. Telepon tidak akan sinkron dengan Windows 7 (biasanya dengan edisi 64-bit, iPhone kadang-kadang diakui tetapi kemudian iTunes kembali dengan kesalahan 0xE8000065): 2 persen

9. Custom ikon ganti dengan tema baru (Bila Windows 7 baru diterapkan tema, ikon kustom bisa hilang): 2 persen

10. masalah Taskbar (Pada Windows 7, sangat sulit untuk mengatakan sekilas apakah ikon adalah sebuah aplikasi yang dijalankan atau cara pintas terjepit): 1 persen



Deteksi Baterai Rusak Ternyata Adalah Fitur Windows 7

Beberapa user Windows 7 menyampaikan keluhan sistem operasi tersebut mengganggu kinerja baterai laptop. Pihak Microsoft pun melakukan investigasi dan telah mengumumkan hasilnya.Perusahaan yang bermarkas di Redmond, Amerika Serikat ini mengklaim Windows 7 sama sekali tidak menjebol baterai. Jika baterai laptop ditengarai rusak oleh sistem, memang demikian faktanya.

“Dalam setiap kasus yang kami identifikasi, baterai laptop bersangkutan memang perlu diganti,” klaim Steven Sinofsky, Microsoft President of Windows.Baterai laptop memang pada dasarnya sudah bermasalah dan tidak ada kaitannya dengan Windows 7.Peringatan mengenai kondisi baterai laptop adalah salah satu fitur baru yang disematkan di Windows 7. Jika baterai terdeteksi bermasalah, sistem akan memberi peringatan pada pengguna.Fitur ini tidak ada di Windows edisi sebelumnya. Menurut Sinofsky, user Windows Vista atau XP kemungkinan tidak tahu baterai mereka sudah aus dan baru menerima peringatan setelah upgrade ke Windows 7. (Detik/Erictric )


Fitur baru windows 7

Microsoft akan mengeluarkan versi update Windows Activation Technologies Updated For Windows 7 sebelum akhir Februari. Fitur software Windows 7 anti bajakan tersebut akan mengenal 70 teknik dari crack yang ada untuk mengaktifkan OS ilegal.Dari Blog Joe WIlliam General Manager Genuine Windows mengatakan, banyak crack Windows telah terkontaminasi virus. 

Data dari IDC mengatakan ada banyak website yang membagi crack Windows 7, ternyata software yang dibagian malah berisi malware, virus dan trojan. Ada 4 situs yang menawarkan software Crack Windows 7, dan sengaja menginfeksi kode berbahaya kedalam software Windows 7.Salah satu bukti yang ditemukan di Jerman oleh Media Surveillance. Baru baru ini menemukan data 500 salinan Windows 7 termasuk software crack untuk mengaktivasi Windows. 32% ditemukan mengandung kode berbahaya.


Mabes Polri Harap Susno Siap Dikonfrontir

JAKARTA - Mabes Polri berharap agar Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji dapat hadir dalam pemeriksaan yang dilakukan tim Independen, Selasa depan.

"Diharapkan Selasa depan Pak Susno dapat datang, karena akan dikonfrontir," ujar Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Zainuri Lubis, saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (16/4/2010).

Lebih lanjut Zainuri mengaku belum mendapatkan apa materi dari pemeriksaan yang akan dilakukan. "Materi kami belum dapat, step by step," sambungnya.

Sebelumnya, Mabes Polri berencana akan memanggil Susno Duadji pada Selasa mendatang. Mabes Polri mengaku telah melayangkan surat pemanggilan terhadap Susno Duadji pada hari ini.

Seperti yang diketahui dari hasil pemeriksan yang dilakukan oleh tim independen, Syahril Johan mengaku sempat menjanjikan sejumlah uang kepada orang yang sempat menuding Syahril Johan sebagai markus.

(teb)


Susno Kembali Dipanggil Mabes Polri


JAKARTA - Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji akan menjalani pemeriksaan kembali di Mabes Polri. Kali ini tidak diperiksa terkait pelanggaran profesi dan kode etik, namun menjadi saksi dalam kasus Gayus Halomoan Tambunan.

Surat pemanggilan kepada perwira tinggi nonjob itu telah dilayangkan Mabes Polri pada hari ini. "Pak Susno dipanggil Selasa depan," ucap Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Zainuri Lubis, di Mabes Polri, Jumat (16/4/2010).

Lebih lanjut Zainuri menambahkan, pemeriksaan yang akan dilakukan oleh tim independen ini, tidak menutup akan mengkonfrontir Susno dengan delapan tersangka lain.

"Kasus kaitan dengan SJ, akan dikonfrontir dengan tersangka SJ, (dan) tidak menutup dengan tersangka lain," sambungnya.

Konfrontir tersebut akan dilakukan karena adanya perbedaan keterangan yang signifikan. "Beliau akan konfrontir. Karena kelihatannya ada perbedaan signifikan antar keterangan," ujarnya.(hri)


Susno Segera Jalani Sidang Kode Etik

VIVAnews - Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Susno Duadji akan segera menjalani sidang kode etik. Rencananya, sidang akan dijadwalkan pekan depan. 

"Mudah-mudahan, pekan depan sudah ada informasi jadwal sidang semua anggota Polri termasuk Pak Susno," ujar Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Zainuri Lubis kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 15 April 2010.

Selain Susno, perwira Polri yang akan disidang yakni, Brigjen Pol Edmon Ilyas, Brigjen Pol Raja Erizman, dua sepangkat kombes, Kompol Arafat, dan seorang berpangkat AKP.

Zainuri menyatakan, Mabes Polri sudah menemukan 10 pelanggaran kode etik yang dilakukan Susno.

"Termasuk pada saat Pak Susno menghadiri sidang Antasari (mantan ketua KPK Antasari Azhar)," ungkapnya.

Dalam sidang tersebut, Susno akan didampingi kuasa hukum dari Divisi Pembinaan Hukum Mabes Polri. "Pengacara pendamping boleh mendampingi. Tapi yang berperan pengacara dari Binkum," jelasnya.


Mabes Bantah Akan Konfrontir Susno-Syahril

JAKARTA - Mabes Polri membantah akan melakukan konfrontir antara Syahril Johan dengan mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji, dalam pemanggilannya pekan depan.

"Tidak, hanya diperiksa terlebih dahulu. Kan tidak ada kaitannya antara Syahrir Johan dengan Pak Susno," ujar Kadiv Humas Irjen Pol Edward Aritonang saat dihubungi okezone, Jumat (16/4/2010)

Jendral bintang dua ini mengaku belum tahu materi yang akan ditanyakan kepada Susno Duadji. "Materi Belum saya dapatkan," katanya.

Mabes Polri berencana melakukan pemeriksaan terhadap Susno Duadji pekan depan. Namun, menunggu selesainya konfrontir antara Syahrir Johan dengan ketujuh tersangka.

Dalam pemeriksaan itu, Susno bersatus sebagai saksi.

Syahril Johan sendiri, sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam makelar kasus pajak yang melibatkan Gayus Tambunan, pengacaranya, Haposan Hutagalung, Brigjen Edmon Ilyas, dan sejumlah tersangka lain.

Syahril mengaku menjanjikan sejumlah uang kepada orang yang menyebut dirinya untuk mengurus sejumlah kasus di lingkungan Mabes Polri.
(teb)


SJ Sebut Susno Penerima Uang Haram?

JAKARTA - Terduga mafia hukum Mabes Polri, SJ alias Syahril Johan, secara mengejutkan menyebutkan sebuah nama petinggi Mabes Polri yang dijanjikan akan menerima aliran dana haram. Nama yang disebut SJ ternyata yang membongkar adanya praktek mafia hukum di Mabes Polri.


Siapakah dia? Tak lain adalah mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji. Lho?

Hal tersebut diakui oleh Pjs Kabidpenum Mabes Polri Kombes Pol Zulkarnaen saat dikonfirmasi oleh wartawan, Rabu (14/4/2010).

Pengakuan itu diperoleh Zulkarnaen dari keterangan penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap SJ. "Iya, yang menyebutkan dirinya sendiri. Tapi kita mengacu pada asas praduga tak bersalah," tuturnya.

Namun berapa uang yang dijanjikan akan diterima Susno, Zulkarnaen belum mengetahuinya. Menurutnya penyidik masih mengembangkan hasil pemeriksaan.

"Yang jelas ada 'janji-janji'. Namun siapa-siapa saja masih dalam proses penyelidikan, dan kita berpegang pada asas praduga tak bersalah," ungkapnya.

"Penyidik juga bekerja keras hingga larut malam meminta keterangan dari SJ agar kasus ini dapat clear dan jelas," kata Zulkarnaen lagi.(hri)


Remaja Tewas Bentrok Koja Menghilang

JAKARTA - Pascabentrokan warga dengan Satpol PP kemarin di Makam Mabah Priok, dilaporkan ada dua sampai tiga warga yang meninggal dunia.

Namun hingga saat ini, belum ada pihak berwenang maupun keluarga yang memastikan anggota keluarganya meninggal dalam bentrokan berdarah yang juga menyebabkan ratusan orang luka itu.

Menurut Syamsudin (50), warga Semper, Jakarta Utara, dia menyaksikan langsung lagi seorang remaja yang meninggal.

“Anak-anak remaja usia belasan tahun. Seusia anak SMP-lah,” ujar Syamsudin di Makam Mbah Priok, Jalan Jampea, Koja, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2010).

Namun Syamsudin mengaku tidak mengtahui persis asal remaja itu. “Dia langsung dibawa entah ke rumah atau ke mana,” ujarnya.

Syamsudin memastikan remaja itu merupakan jamaah pengajian di kompleks makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad itu. “Yang jelas dia merupakan jamaah pengajian di Mbah Priok. Saya sering melihatnya,” tuturnya.
(ton)


Pol PP Tewaskan Warga, Haryanto Badjuri Harus Dicopot

JAKARTA - Salah satu anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi A, Ida meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertanggungjawab atas kericuhan yang terjadi di lokasi Mbah Priuk.

"Saya meminta kepada Gubernur DKI Jakarta (Fauzi Bowo) mencopot Haryanto Badjuri (Kepala Dinas Trantib dan Pol PP DKI Jakarta). Kalau tidak, maka gubernur harus bertanggungjawab," kata anggota Komisi A Ida Mahmuda di lokasi bentrokan Makam Mbah Priuk, Jakarta, Rabu (14/4/2010).

Di depan mata okezone, Rabu (14/4/2010), ratusan Satpol PP mengeroyok salah seorang remaja berusia belasan tahun yang menjadi bagian dari massa yang mempertahankan kawasan makam Mbah Priok dari penggusuran.

Pantauan okezone, remaja tersebut ditelanjangi, dipukul, serta ditendang oleh ratusan petugas Satpol PP yang kalap. Ketika aksi brutal tersebut terhenti, korban telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Sekilas okezone melihat di bagian punggung remaja tersebut terdapat sayatan pedang panjang. Remaja yang tinggal menggunakan kaos merah ini, diseret-seret Satpol PP saat akan dievakuasi. Kemudian remaja nahas ini dibawa ke RSUD Koja.

Aksi penganiayaan brutal Satpol PP tersebut sempat dilerai oleh para pewarta yang meliput di lokasi. Namun mereka tak peduli. "Teman saya juga ada yang luka mas," sambil membentak.(ahm)


"Makam Tak Boleh Digusur, Apalagi Makam Habib..."

JAKARTA – Penggusuran bukanlah pemandangan aneh di Kota Jakarta. Namun, penggusuran yang dilakukan Satpol PP kali ini mendapat perlawanan yang sangat besar dari warga. Pasalnya, tempat yang akan digusur adalah tempat keramat.

Ribuan warga dari berbagai kalangan menolak secara tegas rencana penggusuran tersebut. Pasalnya, lokasi yang dibongkar adalah pemakaman Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad alias Mbah Priok, seorang tokoh penting dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia.

Tokoh Betawi Dani Anwar berpendapat, makam adalah tempat keramat bagi warga betawi. Pasalnya, selain tempat yang harus dihormati, makam juga kerap dijadikan tempat untuk aktivitas religius.

“Makam tak boleh digusur, apalagi yang digusur makam Habib. Pemerintah harus membatalkan rencana itu,” tegas Dani Anwar kepada okezone, Kamis (15/4/2010).

Selain itu, Dani menilai jika Pemprov DKI Jakarta seakan tidak mengedepankan dialog dengan beberapa pihak terkait seperti DPRD khususnya masyarakat. “Tindakan yang diambil justru bukanlah contoh yang baik,” tandasnya.

Penilaian senada juga disampaikan Koordinator Program The Wahid Institute, Rumadi. Menurutnya, rencana pembongkaran makam Mbak Priok menandakan jika Pemprov DKI tak memiliki kepekaan cultural. Dimana, lokasi yang akan digusur adalah tempat keramat.
(teb)


Dua Jamaah Mbah Priok Dipastikan Tewas

JAKARTA - Dalam bentrokan antara massa pengikut Mbah Priok dengan Satpol PP dipastikan dua orang jemaah habib dari pengajian di masjid makam keramat tersebut meninggal dunia.

Korban merupakan bocah berusia sekira 10 tahun dan seorang pemuda berumur 20 tahun. "Korban tewas itu sahid dan jaminannya jannah atau surga. Mereka membabi buta memukul anak kecil yang tidak berdosa," ungkap Zaki, jamaah Mbah Priok kepada okezone di lokasi makam Mbah Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010).

Saat ini,kata Zaki, kedua korban divisum di RSUD Koja. Meski mendapat serangan dari petugas Satpol PP yang akan membongkar bangunan liar dan PKL, ahli waris dan pengikut Mbah Priok tetap bertahan di dalam area makam.

"Kami masih tetap bertahan di sini. Ketika Satpol PP menyerang, mereka tidak bisa masuk ke makam hanya di luar," paparnya.

Hal senada dikemukakan Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim Alatas. "Kami akan tetap bertahan dan tidak akan mundur," tandasnya. Kehadiran massa FPI diketahui lantaran ada kabar makam Mbah Priok akan dibongkar. Menurut Habib, pihaknya akan mencegah pihak-pihak yang akan membongkar makam keramat tersebut.

Saat ini pantauan okezone , massa sudah keluar dari lokasi makam dan berjaga-jaga dengan senjata tajam. Namun bentrokan antara polisi dan warga di sekitar RS Koja masih berlangsung.
(ram)


Meteor Jatuh di Aceh Hanguskan Tiga Bangunan

BANDA ACEH – Tiga bangunan terdiri dari dua toko dan satu rumah warga Desa Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh hangus terbakar, Kamis (15/42010) malam.

Sumber api masih simpang siur. Beredar kabar di kalangan warga sekitar, sumber api berasal dari benda aneh seperti bola api (meteor) yang jatuh dari langit dan mengenangi bangunan toko semipermanen yang kemudian api menjalar melumat bangunan rumah di sampingnya.

Rumah dan toko semipermanen itu milik Usman M Ali. Menurut sejumlah saksi mata di lokasi kebakaran, mulanya mereka melihat ada semacam bola api berwarna merah kekuningan jatuh dari langit gelap di atas bangunan toko itu.

Seketika toko rental play station itu membumbung api. “Bola apinya sangat cantik,” kata Hasan, seorang saksi mata. Api dengan cepat menjalar dari toko satu ke toko sebelahnya, kemudian melumat sebuah rumah bantuan korban tsunami milik Usman. Ratusan warga yang tumpah ke lokasi tak bisa berbuat banyak.

Sekitar 10 unit mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian sekitar lima belas menit kemudian, juga tak mampu membendung api yang sangat cepat menghanguskan seluruh isi bangunan.

Usman, kepada okezone mengatakan, sebagian besar isi bangunan miliknya ikut hangus. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. “Saya tidak tahu lagi dari mana asal api, tiba-tiba sudah terbakar,” katanya.

Sebagian warga percaya kebakaran itu berasal dari meteor yang jatuh dari langit, menyusul adanya laporan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) hujan meteor lyrids terjadi malam ini dan bisa dilihat di seluruh Indonesia.

Namun, informasi lain ada yang menyebut bahwa sumber api kebakaran itu dari arus pendek listrik. Listrik di Ibu kota Provinsi Aceh itu dalam beberapa bulan belakangan sering tak cukup arus dan kerap terjadi pemadaman bergilir. Polisi hingga kini masih menyelidiki penyebab kebakaran itu.(ram)


Ketahuan Ngumpet, Satpol PP Sekarat Dikeroyok Massa



JAKARTA - Kebencian massa terhadap Satpol PP rupanya sudah mencapai puncaknya dalam bentrok peristiwa percobaan penggusuran makam Mbah Priok. Walau sore ini situasi sudah kondusif, namun massa masih melakukan penyisiran Satpol PP di area Terminal Peti Kemas Pelabuhan.

Dalam penyisiran itu, seorang anggota Satpol PP dari Kecamatan Kelapa Gading, Hendra, dan satu orang security terminal peti kemas, Suranta, ditemukan massa sedang bersembunyi di koperasi karyawan. Alhasil, massa pun menyeretnya keluar dan mengamuknya di pelataran.

Berbagai senjata tajam, maupun batu, diarahkan pada keduanya. Akibatnya kini keduanya sekarat dan tergeletak tak berdaya, tanpa ada seorang pun yang menolong.

Seperti terpantau okezone di area terminal peti kemas pelabuhan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010).

Karyawan terminal peti kemas pun tak seorang pun yang berani menolong keduanya untuk mendapatkan perawatan. Karena massa masih melakukan blokade di depan terminal.

Sementara posko kesehatan terminal juga tidak dapat digunakan. Pasalnya, posko kesehatan tersebut sudah dirusak massa.(hri)


Kamis, 15 April 2010

Susno Ungkap Kasus Mafia Pertambangan

VIVAnews - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Susno Duadji membuka sejumlah dugaan mafia hukum dalam beberapa kasus yang ditangani kepolisian dalam rapat terbuka dengan Komisi III DPR. Ternyata dalam rapat tertutup pun, Susno kembali buka-bukaan kasus mafia lainnya.

Salah satu anggota Komisi III yang membidangi hukum, Ahmad Yani, mengatakan Susno membuka masalah mafia di pertambangan.

Ahmad menjelaskan ada mafia yang juga menguasai wilayah-wilayah pertambangan, seperti pertambangan batu bara di Kalimantan. "Kelompok mafia itu ingin men-take over kuasa pertambangan," kata dia di gedung DPR, Jumat 9 April 2010.

Orang yang masuk dalam jaringan mafioso ini, kata Ahmad mengutip pernyataan Susno, punya hubungan dengan lembaga-lembaga kepolisian. "Meskipun ia pernah menjadi tersangka, namun yang bersangkutan hingga kini bebas berkeliaran," kata dia.


Beredar Dokumen Pemecatan Susno Duadji

INILAH.COM, Jakarta - Dokumen pemecatan mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji yang mengungkap markus di Mabes Polri beredar di kalangan terbatas.

Dalam dokumen yang memaparkan dosa-dosa Susno itu disebut-sebut berasal dari Propam Mabes Polri. Isi dokumen itu menyebut Susno patut diberhentikan secara tidak hormat.

Mengenai beredarnya dokumen pemecatan Susno Duadji ini, Mabes Polri membantahnya. Melalui Wakadiv Humas Mabes Polri Kombes Zaenuri Lubis dijelaskan bahwa Mabes Polri tidak pernah mengeluarkan rekomendasi untuk memberhentikan Susno secara tidak hormat.

"Saya pastikan tidak pernah mengeluarkan dokumen itu. rekomendasi untuk menghukum perwira tinggi tak bisa terbit begitu saja, karena harus ada rapat Wanjakti," tandas Zaenuri Lubis. [wdh]


Pengacara Bantah Syahril Janjikan Uang Pada Susno


INILAH.COM, Jakarta - Kuasa hukum Syahril Djohan membantah keterangan penyidik terkait hasil pemeriksaan kliennya. Syahril tak janjikan apapun kepada Susno termasuk sejumlah uang.

"Saya jawab tidak benar, itu tidak benar, sudah pasti tidak benar. Kalau itu bisa saya bantah. Dia tidak pernah menjanjikan uang, menerima uang. Buktikan saja, si sumber itu harus bisa buktikan. Nanti kita buktikan, jangan ngomong diluar, ngomong di dalam sini," tegas kuasa hukum Syahril, Hotma Sitompul kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/4).

Dalam keterangannya, Hotma pun dengan tegas membantah pernyataan pihak Polri yang menyatakan SJ bukanlah staf ahli Polri. Bahkan, Hotma sanggup membuktikan bahwa SJ memang benar pernah diangkat menjadi staf ahli.

"Siapa yang bilang. Kita punya bukti kok, ada surat pengangkatan. Kan dia diangkat secara resmi sebagai staf. Saya tidak tahu sebagai staf apa, tapi dia diangkat secara resmi seperti staf-staf ahli di institusi lain," ungkapnya.

Selain itu, Hotma pun membenarkan bahwa kliennya sempat terdaftar sebagai anggota BIN hingga terakhir tahun ini. Atas jasanya itulah, Hotma meminta agar Polri dapat mempertimbangkan secara objektif keterangan kliennya.

"Dia sudah banyak pengalamannya dalam segi intelijen. Saya tegaskan di sini, dia sudah banyak jasanya buat negeri ini dalam mencari orang dan mencari harta-harta orang," pungkasnya. [bar]


Ditjen Pajak Akan Ganti Logo dan Slogan


INILAH.COM, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berencana untuk mengganti logo dan slogan Ditjen Pajak. Tindakan tersebut disesuaikan dengan perkembangan yang ada.

"Ya perlu supaya jangan monoton,desainnya sudah saya minta ke Pak Iqbal. Kita juga minta masukkan,biar sesuai dengan kedaan," ujar Dirjen Pajak, Mohammad Tjiptarjo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/4).

Namun Tjiptarjo menolak rencana penggantian logo dan slogan Ditjen Pajak terkait kasus Gayus dan Bahasjim yang mencuat belakangan ini. Logo Ditjen Pajak akan berubah menjadi lebah. Lambang tersebut diambil karena lebah adalah pekerja keras. Bunga yang diambil madunya pun merasa beruntung karena dapat berkembang biak karena dibantu sang lebah dalam menyebarkan benihnya.

"Tawon kan hewan giat cari madu, berbagi madu dengan kawan-kawan. Bunga yang dihisap juga tidak mati malahan berkembang biak. Semangat itu yang kita coba," tegasnya. [san/cms]


Warga Pagaralam Dukung Susno


INILAH.COM, Palembang - Sejumlah warga asal Kota Pagaralam, Sumatera Selatan memberikan dukungan kepada mantan Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Susno Duadji, dalam aksi damai, di Bundaran Masjid Agung, Palembang, Rabu (14/4).

Warga yang mengatasnamakan Ikatan Keluarga Alumni Dempo Darul Muttaqin Pagaralam (IKADDMP) dan Forum Mahasiswa Lahat (Formala) itu, meminta kepada institusi Polri untuk bersikap transparan, dengan mengusut tuntas makelar kasus di tubuh Polri.

Muhammad Topa, koordinator aksi mengatakan, bentuk aksi damai yang dilakukannya itu, merupakan wujud dukungan moral terhadap jenderal polisi berbintang tiga yang berasal dari Kota Pagaralam tersebut. Menurut dia, sikap Susno dalam membongkar keburukan di tubuh Polri dan juga sejumlah instansi, merupakan tindakan yang cukup membanggakan.

"Hampir tidak ada lagi pejabat yang berani mengungkap kejahatan, meski harus mengorbankan jabatan, bahkan dirinya sendiri," kata dia pula.

Ia mengharapkan, agar Susno tetap membuka secara menyeluruh oknum yang terlibat dalam kejahatan pajak dan mafia hukum. Dalam pernyataan sikapnya, mereka menyampaikan beberapa poin yang harus dilakukan oleh Polri, seperti menindak tegas oknum Polri yang terlibat dalam makelar pajak dan kasus lainnya, sebagaimana yang dibongkar oleh Susno.

Topa mengungkapkan, penangkapan Susno di bandara, karena adanya kepentingan politis, dan ini membuktikan apabila institusi Polri buruk. [*/jib]

Kabur, Markus SJ Takut Jaringannya Terbongkar


VIVAnews - Markus berinisial SJ yang disebut Komisaris Jenderal Susno Duadji diduga kabur ke Australia. SJ yang disebut Susno mengenal mantan petinggi Polri berinisial MP, dinilai takut dibekuk di Tanah Air. 

"Saya dengar SJ memang sudah melarikan diri ke Australia. Dia takut tertangkap di sini," kata Martin Hutabarat, anggota Komisi III Bidang Hukum DPR kepada VIVAnews, Jakarta, Jumat 9 April 2010.

Martin, yang turut dalam rapat tertutup dengan Susno Duadji kemarin mengatakan, SJ khawatir ditangkap di Indonesia. "Khawatir bisa terbongkar jaringannya," ujar politisi dari Fraksi Gerindra ini.

Pernyataan dugaan kaburnya SJ ini juga disampaikan anggota Komisi III lainnya dari fraksi Hanura, Syarifuddin Suding. Dia mendapat informasi SJ tidak lagi berada di Indonesia.

"Saya kira SJ memang sudah berada di luar negeri. Dari informasi terakhir yang kami dapat, SJ atau orang yang disebut Mr X itu memang sudah tidak berada di Indonesia. Kemungkinan ada di Australia, tapi kota mana tepatnya, kami belum tahu," ujar Syarifuddin.

Dalam pertemuan tertutup dengan Komisi III Bidang Hukum DPR, Komisaris Jenderal Susno Duadji menyebut dua inisial. MP, mantan petinggi Polri dan SJ, si makelar kasus.

"Karena memang ada Mr X yang dekat dengan MP. Menurut Susno, Mr X yang berinisial SJ itu mantan orang Deplu (Departemen Luar Negeri)," kata anggota Komisi III DPR Nasir Jamil dalam perbincangan dengan VIVAnews, pagi tadi.

Rabu, 14 April 2010

Komnas HAM Akan Besuk Susno Duadji

VIVAnews - Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) akan menjenguk mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Susno Duadji.

"Kalau tidak hari ini, besok. Belum bisa dipastikan," kata Efran Helmi Juni selaku pengacara Susno usai melihat kondisi kliennya, Rabu 14 April 2010.

Sedianya, kata dia, tim pengacara akan mendatangi kantor Komnas HAM untuk melaporkan dugaan pelanggaran HAM yang di lakukan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) saat menangkap Susno Duadji di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng Senin lalu.

"Itu tindakan yang melanggar HAM seseorang dan juga melanggar hukum. Jadi ini jelas pelanggaran," kata dia.

Namun, pengaduan ini terpaksa diundur karena Komnas HAM berencana menjenguk Susno Duadji.

Terkait kondisi Susno, Efran mengatakan kliennya sudah membaik. Susno, kata dia, sempat terkena radang tenggorokan yang berimplikasi pada naiknya suhu tubuh.


Update Berita Mabes Polri, Anak SJ Beli Koran


JAKARTA - Sjahril Johan, saksi perkara dugaan adanya makelar kasus di Mabes Polri belum nampak batang hidungnya hingga siang ini. Hanya terlihat putra SJ, Daryl yang kembali ke rumah membawa koran.

Ketika ingin diminta keterangan, Daryl yang menaiki mobil Gran Vitara berusaha menghindar. "Maaf ya, sedang buru-buru," kata Daryl di kediamannya di Jalan Rasamala VII No 10, Tebet, Jakarta Selatan.

Pria yang mengenakan baju merah bermotif garis ini juga menyangkal kepergiannya pagi tadi untuk ke Mabes Polri. "Tidak, saya habis beli koran," ujarnya.

Nama Sjahril mencuat ketika mantan Kabareskrim Susno Duadji menyebut adanya Mr X yang berada di belakang aksi mafia kasus di kepolisian. Belakangan, diketahui Mr X tersebut mengarah pada nama Sjahril.

Mantan staf ahli di Kejaksaan Agung itu sudah diperiksa tim penyidik independen Mabes Polri sejak kemarin sore hingga dini hari tadi. Dalam pemeriksaannya, Sjahrial menyebut adanya perwira tinggi di Bareskrim Polri yang ikut menerima setoran haram dalam menangani perkara.

"Tapi kita mengacu pada asas praduga tak bersalah," ujar Pjs Kabidpenum Mabes Polri Kombes Pol Zulkarnaen saat memberi keterangan terpisah. (frd)
(hri)


Selasa, 13 April 2010

Polri Akan Periksa Susno Lagi


JAKARTA - Mabes Polri berencana memanggil kembali mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji untuk dimintai tambahan keterangan, terkait markus pajak setelah pemeriksan terhadap Syahril Johan tuntas.

"Teorinya ya begitu, nanti akan ada keterangan lagi dari Pak Susno. Biasanya kalau ada perbedaan dalam keterangan, maka konfrontir akan dilaksanakan," ujar Wakadiv Humas Mabes Polri Kombes Pol Zainuri Lubis di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4/2010).

Dia tidak menyebutkan kapan Susno diperiksa kembali. Namun dipastikan bakal dilakukan setelah rampung memeriksa Syahril Johan. Saat ditanya soal pelangarana Susno, dia mengatakan jendral bintang tiga tersebut dituding melanggar kode etik kedisiplinan Polri.

"Kita percaya saja kalau Pak Susno mau berobat. Itu tidak masalah, tetapi apa pun alasannya mengenai indisipliner harus ada izin dari pimpinan," tandas Zainuri.

Sekadar diketahui, Susno ditangkap Propam Mabes Polri saat hendak pergi ke Singapura untuk keperluan cek kesehatan. Polri mencegah kepergian mantan Kapolda Jawa Barat itu lantaran tidak memiliki izin dari pimpinan.

Terkait kasus markus pajak, Syahril Johan (SJ) disebut-sebut sebagai makelar kasus yang biasa bermain di Mabes Polri. Pekan lalu, Susno mengungkap inisial tersebut dalam sesi rapat tertutup dengan Komisi III DPR.

Dalam rapat tersebut juga diungkapkan, seorang mantan jenderal bintang tiga dikenal dekat dengan Syahril. Mantan jenderal ini berinisial MP, yang disinyalir merupakan mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Makbul Padmanegara.

Namun tak berapa lama, Makbul buru-buru membantah kedekatannya dengan Syahril. Makbul justru menyebutkan, Susno-lah yang akrab dengan Syahril, bahkan hubungan keduanya bak kakak beradik.
(ram)


Kelelahan, Syahril Johan Sempat Dirawat


JAKARTA - Hingga saat ini Syahril Johan (SJ) masih menjalani pemeriksaan umum di gedung utama lantai dua Mabes Polri.

Setelah tiba tadi Selasa sore, SJ sempat mendapatkan perawatan medis, akibat kelelahan setelah menempuh perjalanan udara dari Australia via Singapura menuju Jakarta.

"SJ diberi pelayanan medis mengingat usianya 65 tahun karena menjalani pejalanan," papar Wakadiv Humas Mabes Polri Kombes Pol Zainuri Lubis di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4/2010).

Menurut dia, sekira pukul 17.30 WIB dilakukan pemeriksaan terhadap SJ yang masih seputar kesaksian umum. Meliputi kondisi kesehatan, identitas hingga sejauah mana mengenal mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. Hingga saat ini, pemeriksaan masih berlangsung.

Zainuri menjelaskan, kesaksian belum mengarah kepada materi pokok yakni markus pajak. "Tentunya kami ingin mendengar dari beliau untuk menjelaskan duduk persoalan," terang dia.

Dalam pemeriksaan tersebut, ungkap dia, Syahril juga sempat menanyakan soal keterkaitan namanya dengan kasus markus pajak. "Tadi beliau bertanya kenapa namanya disangkutkan, karena merasa tidak ada masalah apa-apa," ibuh Zainuri.

Disingung aktivitas SJ di luar negeri, Zainuri mengatakan tidak menanyakan masalah itu. "Tidak, itu sangat privasi," ujar dia.

Seperti diberitakan belakangan ini, Syahril disebut-sebut sebagai makelar kasus yang biasa bermain di Mabes Polri. Pekan lalu, Susno mengungkap inisial tersebut dalam sesi rapat tertutup dengan Komisi III DPR.

Dalam rapat tersebut juga diungkapkan, seorang mantan jenderal bintang tiga dikenal dekat dengan Syahril. Mantan jenderal ini berinisial MP, yang disinyalir merupakan mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Makbul Padmanegara. Namun tak berapa lama, Makbul buru-buru membantah kedekatannya dengan Syahril.

Makbul justru menyebutkan, Susno-lah yang akrab dengan Syahril. Bahkan hubungan keduanya bak kakak beradik.(ram)


Beristirahat, Susno Hanya Lambaikan Tangan


DEPOK - Pascapenangkapan oleh divisi Provost Mabes Polri karena tuduhan pelanggaran disiplin, mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duaji menjalani pemeriksaan oleh tim dokter. Dampaknya adalah Susno diharuskan beristirahat penuh untuk memulihkan stamina setelah berada dalam kondisi di bawah tekanan.

Hal itu dibuktikan oleh pihak keluarga yang belum mengizinkan Susno untuk memberikan keterangan kepada wartawan. Wartawan pun hanya diperbolehkan oleh pihak keluarga mengambil momen Susno tengah berbaring beristirahat di kamar utamanya di lantai atas.

Susno yang masih terbaring lemah setelah diberikan suntikan vitamin hanya melambaikan tangan sambil mengenakan piyama. Pihak keluarga juga belum mengizinkan wartawan mewawancarai Susno.

Juru bicara keluarga Husni Maderi mengatakan wartawan hanya boleh mengambil gambar Susno dan tidak untuk diwawancarai. "Tolong ya jangan wawancara dulu, Pak Susno masih harus banyak istirahat," katanya di kediaman Susno Jalan Cibodas 1/7, Puri Cinere, Depok, Selasa (13/4/2010).

Pantauan di lapangan, di samping tempat tidur Susno terdapat beragam jenis obat maupun vitamin. Dahi Susno juga masih terlihat berkeringat seperti semalam saat pulang ke rumahnya pascabebas.

Siang tadi tim dokter Mabes Polri memeriksa kesehatan Susno dan istrinya Herawati berupa cek tensi darah, maupun tes urine. Hal itu lantaran tekanan darah Susno sempat berada di atas normal yakni 170/80.(hri)


Modus Susno ke Singapura Mirip Gayus Tambunan


JAKARTA - Alasan pemeriksaan kesehatan yang dilontarkan Komjen Susno Duadji, tidak bisa begitu saja dipercaya. Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin menduga Susno berniat kabur ke Singapura.

"Saya curiga ada apa di balik ini semua, karena sebelum Susno mau ke Singapura, ketemu dengan siapa? Satgas kan? Pada saat Gayus sebelum ke Singapura, ketemu satgas juga kan? Kita jangan sampai berpikir simple, perginya Susno hanya untuk medical check up. Jadi saya curiga pasti ada sesuatu di balik ini," ungkap Aziz kepada wartawan di DPR, Selasa (13/4/2010).

Aziz juga menyayangkan Susno yang menemui Satgas Antimafia Hukum. Menurut dia, Susno harusnya tak perlu lagi menemui satgas karena dirinya sudah meminta perlindungan hukum dari Komisi III DPR.

"Penangkapan Susno menurut saya biasa saja. Toh itu bukan ditangkap karena malamnya sudah dilepas," sambungya.

Susno ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, kemarin sore. Susno yang mengaku akan memeriksakan kondisi kesehatannya ke Singapura, dinilai melanggar kode etik karena tidak mengantongi izin dari Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.

Setelah hampir lima jam diperiksa, Susno pun meninggalkan Mabes Polri.


Penangkapan Susno Bumerang Bagi Polri


JAKARTA - Penangkapan mantan Kabareskrim Komjem Susno Duadji oleh Propram Mabes Polri cukup mengejutkan publik. Pasalnya, Susno saat ini lagi mendapat sorotan lantaran menjadi kunci dari 'Kotak Pandora' yang bisa membongkar semua mafia hukum.

Penangkapan Susno yang kabarnya dilandasi atas pelanggaran disiplin karena tidak melapor pimpinan saat hendak chek up ke Singapura, dalam pandangan pengamat hukum dan polisi, Bambang Widodo Umar, akan menjadi bomerang bagi Polri.

"Kalau tanya alasannya tidak disiplin, tidak izin pimpinan maka penangkapan tersebut justru akan menjadi bomerang karena lemah," paparnya kepada okezone, Senin (12/4/2010).

Terlebih jika dilanjutkan dengan penahanan akan semakin lemah dasarnya, sebab sejauh ini belum ada tuduhan pidana yang dilakukan Susno, hanya pelanggaran disiplin.

Semestinya, kata Bambang, polisi melakukan tindakan yang elegan dan cerdas, karena bagaimana pun Susno adalah anggota Polri bintang tiga. Sebab, persepsi masyarakat masih melihat pangkat, sehingga cara-cara yang dilakukan juga harus terhormat.

"Akan lebih elegan jika kepolisian ingin mencegah Susno ke Singapura berkoordinasi dengan keimigrasian. Bukan dengan cara show force. Susno juga bisa diajak bicara, bukannya memerintahkan bintang dua untuk menangkapnya," papar Bambang.

Sebagai pembanding, Bambang menceritakan pengalamannya yang sempat ditangkap saat hendak keluar negeri dengan tuduhan melakukan makar. "Itu pasalnya berat, meski akhirnya tidak dapat dibuktikan," ungkap dia.

Menurut staf pengajar di PTIK dan UI ini, semestinya Polri melakukan pendekatan dengan mengajak bicara Susno baik-baik, terkait perkembangan kasus yang diungkapnya ke publik.

"Apa susahnya bagi Kapolri untuk memanggil Susno yang masih anak buahnya itu untuk diajak bicara. Ada apa sebenarnya? Bukan melakukan cara-cara yang berlebihan dengan penangkapan. Ditangkap malah jadi bumerang," tegas Bambang.

Seperti diketahui, petang tadi, mantan Kabareskrim Mabes Polri, dijemput secara paksa oleh Propam Mabes Polri. Alasannya, Susno akan melakukan bepergian ke luar negeri tanpa seizin Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

Susno ditangkap di Terminal 2D Gate D1 Bandara Soekarno-Hatta. Rencananya Susno akan terbang ke Singapura, dengan maksud akan melakukan pemeriksaan atas matanya, usai operasi katarak.(ram)


Tangkap Susno, BHD Dikecam


JAKARTA – Penangkapan secara paksa yang dilakukan Mabes Polri kepada mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji menuai kecaman. Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri pun diminta mundur.  

“Kepala Polri harus diberhentikan karena kegagalannya memimpin polri, telah menghancurkan wibawa Polri sebagai institusi penegak hukum,” ujar Aktivis dari Petisi 28 Haris Rusly Motti dalam pesan singkat kepada okezone, Selasa (13/4/2010).

Menurutnya, penangkapan Susno secara paksa dinilai melanggar hak konstitusional Susno Duadji sebagai warga negara Indonesia. Sebagai warga negara, kata dia, Susno harus ditempatkan seadil mungkin oleh penegak hukum.

“Apalagi langkah Susno untuk membongkar makelar kasus. Semestinya didukung Mabes Polri, bukan kemudian dikriminalkan,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, pada Senin petang kemarin sekira pukul 17.00 WIB, Susno ditangkap paksa oleh sejumlah anggota Provost di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Kala itu, Susno hendak menuju Singapura untuk berobat.

Penangkapan tersebut merupakan perintah langsung dari Kapolri. Susno dinilai tidak memiliki izin dari Kapolri untuk terbang ke Singapura. Sekira pukul 22.45 WIB, Susno pun akhirnya dibebaskan.
(teb)


Susno Khawatir "Di-Nasrudinkan"



DEPOK - Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Susno Duadji rupanya sudah punya firasat gerak-geriknya diintai oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polri.

Kuasa hukum Susno, Henry Yosodiningrat menjelaskan, sesaat setelah mendapat informasi dari kliennya soal mata-mata Polri, Susno menjadi lebih waspada terhadap lingkungan di sekitarnya.

"Klien saya merasa terganggu, sebenarnya itulah fokus kita hari ini, ketika ancaman sudah berbentuk seperti itu harus hati - hati, saya baru tersentak, benar bisa saja di-Nasrudinkan, kata Henry kepada wartawan di kediaman Susno, Cinere, Depok, Selasa (12/4/2010) malam.

Seperti diketahui, Nasrudin Zulkarnaen, bos PT Rajawali Putra Banjaran tewas setelah ditembak usai bermain golf di Modernland Tangerang. Dalam kasus ini, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis mantan Ketua KPK Antasari Azhar sebagai otak pelaku pembunuhan.

Henry bahkan menganalogikan, proses penjemputan paksa perwira tinggi non job itu di Bandara Soekarno Hatta mirio dengan proses penangkapan teroris.

"Biar bagaimana, penangkapan tersebut tidak sah, alasannya kenapa silahkan tanya ke Polri, kami saja tidak boleh masuk, bagaimana kami melihat klien kami didorong dan dipaksa," ujarnya.

Selama diperiksa hampir 5 jam, Susno mengaku mendapat lima pertanyaan seputar dugaan pelanggaran kode etik disiplin karena hendak berpergian ke Singapura tanpa mengantongi izin korpsnya.

Ayah dua putri yakni Indira dan Ana ini mengaku ingin ke Singapura untuk cek kesehatan. Dia pun berkukuh tetap akan membongkar mafia kasus yang melibatkan pejabat tinggi di Polri meski mendapat kesulitan. (frd)(hri)


Haus, Susno Tolak Air Minum dari Provost



JAKARTA - Setelah ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Komjen Susno Duadji kini diperiksa di Gedung Transnational Crime Center (TNCC). Susno meminta pengacaranya membawakan air minum.

"Saya ke sini karena Pak Susno telepon saya, karena dia haus, mau minum. Dia nggak mau minum minuman yang ada di dalam," ungkap kuasa hukum yang juga kerabat Susno Husni Maderi di Gedung TNCC Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/4/2010).

Namun Husni dan Efran Yuli, kuasa hukum Susno yang lain, tidak diperkenankan menemui Susno.

Seorang anggota Provost yang keluar menemui Husni pun menjelaskan bahwa kondisi Susno Duadji saat ini baik. Pengacara belum diizinkan masuk karena Susno masih diperiksa.

"Sementara ini kondisi Bapak sehat, minuman kita di dalam sama saja," katanya.
(lam)


Awas! Susno Duadji Diracun?


>Dengan keberanian Susno Duadji mengungkapkan secara gamblang ke publik bahwa adanya MARKUS di tubuh kepolisian sangat riskan sekali perihal keamanan dirinya, bahkan saat dia datang sebagai saksi meringankan di sidang pembunuhan dengan terdakwa mantan ketua KPK Antasari Azhar tersebut dia mengaku mendapat ancaman pembunuhan.

Walaupun ancaman lewat SMS tersebut diragukan oleh penasihat ahli Kapolri, Prof Kastorius Sinaga, dan bahkan sekarang ini Susno telah dijerat kasus SMS rekayasa tersebut. Namun untuk mengungkap kebenaran sejati siapa yang benar dan siapa yang salah perlu kerja keras dan trasnparansi dari semua pihak agar tidak ada yang merasa dikorbankan (Beritanya, silahkan baca DI SINI, dan sanggahan dari penasehat ahli Kapolri lihat DI SINI).

menurut para penggiat anti korupsi sendiri, Susno Duadji sedang memperjuangkan kebenaran untuk itu kemungkinan besar dia mendapatkan musuh yang sangat besar dan jumlahnya tidak sedikit. Untuk itu Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mendukung Susno dengan mengawal kesehatan mantan Kabareskrim itu, termasuk memeriksa hidangan yang dimakan Susno.

Kenapa makanan Susno harus diperiksa dengan sangat teliti dan ketat? Karena dikhawatirkan susno Duadji di racun agar “nyanyian”-nya yang sangat nyaring tersbeut tidak berlanjut.

Menurut Ketua Presidium Mer-C bahwa Susno dalam ancaman, untuk itu perlu dikawal secara kesehatan karena mengalami tekanan. Dia memperjuangkan kebenaran karena Pak Susno cinta terhadap Polri.

Menurutnya, kendati sukarelawan MER-C tidak mengikuti Susno 24 jam karena Susno yang berpindah-pindah tempat demi alasan keamanan, MER-C selalu berkomunikasi dengan Susno dan bisa dihubungi 24 jam jika diminta Susno.

MER-C juga akan memeriksa makanan Susno apakah ada zat-zat beracun yang bisa membahayakan nyawanya atau tidak. Sukarelawan MER-C, imbuhnya, sudah menguasai teknik untuk memeriksa makanan ini. (silahkan baca beritanya secara detail Di SiNI).

Terlepas dari berita di atas, kalau memang Susno Duadji sedang mengungkapkan kebenaran yang terjadi perihal adanya MARKUS di tubuh kepolisian. Pasti banyak oknum yang sakit hati dan merasa menjadi sasaran tembak atau yang merasa lahan bisnis untuk menambah penghasilannya terancam keberadaanya. Sehingga masuk akal sekali kalau Susno Duadji mendapat ancaman pembunuhan baik itu lewat SMS atau bisa-bisa makanannya di racun, seperti kasus almarhum Munir, pria yang sangat getol memperjuangkan tegaknya HAM di negeri ini lewat LSM Kontras.

Semoga saja, kasus peracunan di negeri ini tidak terjadi lagi. dan Susno duadji bisa terus menyuarakan kebenaran demi tegaknya hukum dan hilangnya para koruptor dari negeri tercinta ini (AM, 24 Maret 2010).


DPR Gagal Lindungi Susno Duadji


INILAH.COM, Jakarta - Penangkapan mantan Kabareskrim (Komjen) Susno Duadji oleh Propam Mabes Polri Senin (12/4) petang membuktikan perlindungan politik DPR tak bertaji. Padahal, secara formal Susno Duadji telah dua kali bertandang ke Komisi III DPR.


Langkah Susno Duadji untuk meminta perlindungan politik dan hukum ke Komisi III DPR memang tepat. Karena Komisi III DPR bermitra dengan kepolisian. Namun upaya Susno Duadji meminta perlindungan hukum dan politik ke Komisi III DPR tak bertaji.

Setidaknya penangkapan sekaligus pemeriksaan selama enam jam pada Senin (12/4) membuktikan perlindungan politik DPR tak bermakna apapun bagi Susno Duadji.

Padahal, Kamis (8/4) pekan lalu, Susno kurang lebih selama tujuh jam melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III. Materinya, tak lain untuk memberikan perlindungan hukum dan politik terhadap Susno Duadji.

Ketua Komisi III DPR Benny K Harman berkilah bahwa perlindungan dari parlemen bukanlah menjaga fisik. "Kita tidak tahu kalau dia ditangkap. Menjaga fisik bukan tugas kita, itu tugas tukang pukul," kilahnya ditemui di sela-sela Rapat Paripurna DPR, Selasa (13/4).

Perlindungan yang diberikan DPR, menurut Benny, agar Susno memiliki keberanian untuk mengungkap makelar kasus di Kepolisian. "Kita juga sudah menyampaikan ke Polri untuk menindaklanjuti info dari Susno Duadji," tambahnya.

Terkait penangkapan Susno Duadji oleh Propam, Benny menilai, sikap polri menunjukkan langkah panik terkait pengungkapan tokoh kunci markus di tubuh kepolisian. "Kami sebagai lembaga politik, meminta pimpinan kepolisian untuk memberikan penjelasan kepada publik," jelasnya.

Sementara Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai kepolisian memiliki pertimbangan khusus dalam penangkapan Susno Duadji. Ia menegaskan, agar polisi menjelaskannya ke publik.

"Apakah posisi Komjen Susno sudah membahayakan dan memang gelagatnya posisi Polri sudah pada tahap membahayakan," ujarnya melalui pesan singkat kepada INILAH.COM, Selasa (13/4).

Penangkapan Susno Duadji meski pada akhirnya dilepas membuktikan perlindungan hukum dan politik oleh DPR yang selama ini didengungkan belum terbukti ampuh.


Profil Susno Duadji

Komjen Pol Drs. Susno Duadji, S.H, M.Sc. (lahir di Pagar Alam, Sumatera Selatan, 1 Juli 1954; umur 55 tahun) adalah mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kapolda Jawa Barat.


Susno Duadji merupakan lulusan Akabri Kepolisian dan mengenyam berbagai pendidikan antara lain PTIK, S-1 Hukum, S-2 Manajemen, dan Sespati Polri. Ia juga mendapat kursus dan pelatihan di antaranya Senior Investigator of Crime Course (1988), Hostage Negotiation Course (Antiteror) di Universitas Louisiana AS (2000), Studi Perbandingan Sistem Kriminal di Kuala Lumpur Malaysia (2001), Studi Perbandingan Sistem Polisi di Seoul, Korea Selatan (2003), serta Training Anti Money Laundering Counterpart di Washington, DC, AS.


Keluarga

Susno adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Duadji, seorang sopir dan ibunya, Siti Amah, seorang pedagang kecil. Ia adalah suami dari Herawati dan bapak dari dua orang putri.


Karir

Lulus dari Akademi Kepolisian 1977, Susno yang menghabiskan sebagian karirnya sebagai perwira polisi lalu lintas, sudah juga mengunjungi 90 negara untuk belajar menguak kasus korupsi. Karirnya mulai meroket ketika dia dipercaya menjadi Wakapolres Yogyakarta dan berturut-turut setelah itu Kapolres di Maluku Utara, Madiun, dan Malang. Susno mulai ditarik ke Jakarta, ketika ditugaskan menjadi kepala pelaksana hukum di Mabes Polri dan mewakili institusinya membentuk KPK pada tahun 2003. tahun 2004 dia ditugaskan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ). Sekitar tiga tahun di PPATK, Susno kemudian dilantik sebagai Kapolda Jabar dan sejak 24 Oktober 2008, dia menjadi Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menggantikan Bambang Hendarso Danuri.
Susno Duadji sempat menyatakan mundur dari jabatannya pada tanggal 5 November 2009, akan tetapi pada 9 November 2009 ia aktif kembali sebagai Kabareskrim Polri. Namun demikian, pada 24 November 2009 Kapolri secara resmi mengumumkan pemberhentiannya dari jabatan tersebut.
Kode sebutan (call sign) Susno sebagai "Truno 3" atau orang nomor tiga paling berpengaruh di Polri setelah Kapolri dan Wakapolri, menjadi populer di masyarakat umum setelah sering disebut-sebut terutama dalam pembahasan kasus kriminalisasi KPK. Meskipun demikian, kode resmi untuk Kabareskrim sesungguhnya adalah "Tribrata 5", sedangkan Truno 3 adalah kode untuk Direktur III Tipikor (Tindak Pidana Korupsi).

Kontroversi

-Pernyataan Susno yang berbunyi "Ibaratnya di sini buaya di situ cicak. Cicak kok melawan buaya" telah menimbulkan kontroversi hebat di Indonesia. Akibat dari pernyataan ini muncul istilah "cicak melawan buaya" yang sangat populer. Istilah ini juga memicu gelombang protes dari berbagai pihak dan membuat banyak pihak yang merasa anti terhadap korupsi menamakan diri mereka sebagai Cicak dan sedang melawan para "Buaya" yang diibaratkan sebagai Kepolisian.[6][7]
-Kode "Truno 3" disebut dalam percakapan yang disadap oleh KPK sehubungan dengan kasus bank Century.
-Pernyataan Susno yang berbunyi ”Jangan Pernah Setori Saya” juga sangat terkenal saat beliau menjabat sebagai kapolda Jabar.[8]
-Susno mengungkapkan adanya seorang pegawai pajak yang mempunyai rekening tidak wajar. Pegawai pajak yang dimaksud adalah Gayus Tambunan dan akibat dari terbongkarnya kasus ini, beberapa jendral polisi , pejabat kejaksaan, kehakiman dan aparat dari Kementrian keuangan kehilangan jabatanya dan diperiksa atas dugaan bersekongkol untuk merugikan negara.



KomputerUnik in Facebook

Pengikut

 
Di Edit Ku Aditiyo Eka Nugraha | KomputerUnik | Terima kasih kepada semua pendukung KomputerUnik