Nyolong Hape, Anggota Polisi Dipecat Tidak Hormat

DEPOK – Polres Depok menjatuhkan sanksi terberat kepada Bripka DS, anggota Unit Samapta yang terlibat dalam berbagai kasus pidana maupun disiplin.

Bripka DS dipecat secara tidak hormat (PTDH) oleh Polres Depok, setelah melakukan berbagai pelanggaran disiplin maupun pidana, antara lain mencuri telepon genggam pada akhir 2009 lalu.

Pemecatan tersebut diputuskan dalam sidang kode etik yang dipimpin Wakapolres Depok AKBP Ahmad Subarkah, serta pihak penuntut yakni AKP Ngadi. Bripka DS diakui telah melakukan kesalahan berat dan dapat diajukan PTDH.

Wakapolres Depok AKBP Ahmad Subarkah mengatakan, hingga kesalahan yang dilakukan oleh Bripka DS di antaranya berupa disersi selama berbulan–bulan, pernah terlibat dalam percaloan CPNS Depok, serta mencuri telepon genggam di atas KRL di Stasiun Pondok Cina, Beji.

“Alasannya, karena dia (Bripka DS) sudah melakukan pelanggaran disiplin lebih dari tiga kali, dan juga pernah dijatuhi hukuman pidana selama tiga bulan. Karena itu sesuai dengan rekomendasi dari Kabag Bina Hukum Polda Metro Jaya, dia kami PTDH,” ujarnya kepada okezone, Kamis (29/04/10).

Sementara itu dalam persidangan, Bripka DS hanya menjawab singkat terkait dengan pemecatan tersebut. “Saya tidak menerima hasil sidang,” kata DS.

Polres Depok tetap bersikeras pada keputusan final, yakni berupa pemecatan terhadap Bripka DS, sementara Bripka DS mengajukan tuntutan dalam kurun waktu tujuh hari.

Kejadian berawal saat korban Rizki Adriansyah naik KRL Jabotabek menuju Stasiun Juanda (Jakarta). Saat di dalam kereta, tiba-tiba pada saku celananya terasa dirogoh oleh seseorang dan mengambil HP-nya.

Dia sempat spontan meraba saku celana dan memegang sebuah lengan seorang lelaki lalu meminta dikembalikan HP-nya yang sudah ada dalam saku celana orang tersebut. Belakangan diketahui orang itu adalah Bripka DS.