Selasa, 10 Agustus 2010

LAPAN: Hilal Kemungkinan Besar Tak Terlihat

berita
Ilustrasi (Dok. Okezone)

JAKARTA- Tim peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memprediksi pengamatan rukyatul hilal awal Ramadan 1431 Hijriah, yang akan dilakukan pada hari ini, tidak akan berhasil.

Itu karena kondisi cuaca di Tanah Air cenderung basah dan ketinggian bulan baru tiga derajat. Padahal idealnya, posisi hilal (bulan) empat derajat agar bisa terlihat dari bumi.

“Sehingga dapat dikatakan (hilal) tidak mungkin dapat di rukyat (dilihat),” ujar peneliti LAPAN profesor Thomas Djamaludin kepada okezone di Jakarta, Selasa (10/8/2010).

Dua kondisi di atas yaitu faktor cuaca serta posisi bulan menjadi dasar LAPAN memprediksi hilal tak akan tampak dalam pantauan para perukyat.

Thomas memaparkan secara teknis, jika rukyat dilihat pada optmimum konjungsi 2 - 3 derajat, praktis tidak akan terlihat karena konjungsi matahari dalam posisi tersebut terlalu rendah untuk diamati.

“Cuaca kemarau basah yang berpeluang banyak awan dan hujan berpotensi menimbulkan gangguan saat rukyat,” terangnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PP Muhammadiyah telah memutuskan 1 Ramadan 1431 H akan jatuh pada Rabu 11 Agustus mendatang. Sementara Idul Fitri pada 10 September mendatang. Metode yang digunakan yaitu wujudul hisab (perhitungan kalender).

Sementara PBNU baru akan memutuskan awal Ramadan berdasarkan rukyatul hilal (melihat bulan) yang akan digelar pada hari ini. Pengurus PBNU akan melakukan rukyatul hilal di 90 titik yang tersebar di penjuru nusantara dengan melibatkan 120 perukyat bersertifikasi nasional.

Selain PBNU, Kementrian Agama juga akan melakukan rukyatul hilal di berbagai daerah. Hasil rukyat hilal dan hisab selanjutnya akan dijadikan bahan dalam penentuan awal Ramadan di sidang itsbat Kementrian Agama yang akan digelar petang nanti.

Begitu pula dengan tim LAPAN yang akan ikut turun ke lapangan melakukan rukyatul hilal. Hasil observasi tim LAPAN juga akan diserahkan ke Kementrian Agama untuk dijadikan pertimbangan penentuan awal Ramadan.

“Besok saya yang datang ke Kementrian Agama dan peneliti lain ikut dengan tim rukyat. Ada yang ke Biak bersama tim ITB, ada yang ke Anyer bersama Tim Kanwil Kementrian Agama Banten, dan direncanakan ada yang ikut Badan Rukyat Jabar ke Pantai Selatan Garut,” tandas Prof Thomas.

0 komentar:

Posting Komentar

Teruslah anda berkomentar. Dengan berkomentar di KomputerUnik anda bisa menjadi pelanggan terbaik ..

Jangan Komentar yang mengandung SARA yah.....

KomputerUnik in Facebook

Pengikut

 
Di Edit Ku Aditiyo Eka Nugraha | KomputerUnik | Terima kasih kepada semua pendukung KomputerUnik